Hampir setahun lebih blog ini ditinggalkan..
bukan kerana lupa.. bukan kerana segan.. tetapi Hilang bicara buat sementara...
Sebelum aku menjalani hidup berumahtangga, banyak orang yang bercerita padaku menggambarkan kehidupan keluarga pelayar itu seperti apa. Banyak hal-hal negatif saja yang diceritakan padaku. dan semua itu membuat aku sangat gerah, gelisah dan juga sedih. Apa salahnya jika aku punya bakal suami seorang pelayar. Apa salahnya jika aku seorang menjadi isteri pelayar. Apa salahnya jika dalam hidupku tidak setiap hari melihat suami ada di rumah karena harus berlayar untuk beberapa waktu tertentu. Dengan berlayar suamiku mencari nafkah dengan bekerja keras dan mencari wang yang halal. Apakah hal itu masih lebih buruk dari seorang yang bekerja di darat lalu mereka berkorupsi atau menjadi penjahat?….aku tidak mengerti kenapa banyak orang yang memandang negatif seorang pelayar. Kalau memang Takdir jodohku seorang pelayar, apapun yang terjadi juga pasti akan menikah dengan Tunangku itu.
Terima Kasih Ya ALLAH; engkau berikan impian ku tercapai "Menjadi Isteri sebelum 27"
Kini Bergelar sebagai Isteri Seorang Pelaut; Subhanallah Engkau belikan Seorang Rijal kepada Ku..
Terima Kasih atas kurniaan Mu Ya Allah.. Dia seorang yang engkau Takdirkan untuk Ku akan Ku Pegang Amanah MU Ini dengan sebaik-baiknya...
seperti firmannya dalam Surah Yunus ayat 44:
"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya manusia sedikitpun, akan tetapi manusia jualah yang menganiaya diri mereka sendiri."
Moga Allah mudahkan segala urusan Suamiku, diri ku &Keluarga dalam menjalani bahtera kehidupan dunia ini menuju Akhirat yang Kekal Abadi.
Rijal’ dari segi bahasanya bererti para lelaki, namun perkataan ‘Rijal’dalam bahasa Arab tidak bermakna fizikal melainkan ia mengandungi makna :